Review Jurnal
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP MOTIVASI DAN
KEPUASAN KERJA SERTA
KINERJA KARYAWAN PADA SUB SEKTOR
INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU
SKALA MENENGAH
DI JAWA TIMUR
Tujuan dari penelian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana besarnya Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala
Menengah Di Jawa Timur khususnya karyawan dibagian produksi. Secara positif
perilaku seseorang akan berpengaruh terhadap kinerjanya, motivasi berpengaruh
kepada kepuasan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja. Budaya
organisasi berpengaruh terhadap motivasi, kepuasan kerja dan kinerja.
Kata kunci: budaya
organisasi, motivasi, kepuasan kerja, kinerja dan perilaku manusia.
Masalah yang seringkali dihadapi perusahaan yang ada di
Indonesia adalah rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia di
Indonesia jumlahnya melimpah, akan tetapi dari segi kualitas, bisa dikatakan
sangatlah rendah jika dibandingan dengan Negara ASEAN yang lain baik dalam segi
intelektual maupun dalam hal teknis sehingga produktifitasnya rendah.
Menanggapi permasalahan SDM yang ada, maka perlu
dilakukan pemanfaatan secara optimal. Jumlah sumber daya manusia yang besar
apabila didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk
menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu
dibutuhkan fasilitas berupa pendidikan yang berkualitas dan lapangan pekerjaan
yang memadai. Ketika hal tersebut terpenuhi, maka tingkat produktifitas akan
meningkat.
Tingkat produktifitas akan dicapai ketika ada kepuasan
kerja dikalangan karyawan. Persoalan kepuasan kerja akan dapat terlaksana dan
terpenuhi apabila beberapa variabel yang mempengaruhi mendukung sekali.
Variabel yang dimaksud adalah Culture dan Motivation. Dapat dikatakan variabel
tersebut mempengaruhi kinerja seseorang dan pada ujung-ujungnya kinerja perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Berbicara masalah culture (budaya), itu sendiri
merupakan hal yang esensial bagi suatu organisasi atau perusahaan, karena akan
selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam perusahaan. Mengapa budaya
organisasi penting, karena merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam
hirarki organisasi yang mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para
anggota organisasi. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan
organisasi menjadi kuat dan tujuan perusahaan dapat terakomodasi.
Pendapat Bliss (1999) mengatakan bahwa didalam budaya
terdapat kesepakatan yang mengacu pada suatu sistem makna secara bersama,
dianut oleh anggota organisasi dalam membedakan organisasi yang satu dengan
yang lainnya. Lain halnya dengan Robbins (1996:289); budaya organisasi
merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi,
dan merupakan suatu sistem makna bersama.
Berbagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentunya
berbeda-beda dalam bentuk perilakunya. Dalam organisasi implementasi budaya
dirupakan dalam bentuk perilaku artinya perilaku individu dalam organisasi akan
diwarnai oleh budaya organisasi yang bersangkutan. Arnold dan Feldman
(1986:24); perilaku individu berkenaan dengan tindakan yang nyata dilakukan
oleh seseorang dapat diartikan bahwa dalam melakukan tindakan seseorang pasti
akan tidak terlepas dari perilakunya.
Selain budaya, variable yang bisa meningkatkan kepuasan
kerja adalah motivation (motivasi).
Motivasi merupakan proses yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya
berlangsung upaya individu ke arah pencapaian sasaran. Berbagai usaha yang
dilakukan oleh manusia tentunya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya,
namun agar keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi tidaklah mudah didapatkan
apabila tanpa usaha yang maksimal.
Dalam memenuhi kebutuhannya seseorang akan berperilaku
sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya.
Motivasi yang muncul akan menimbulkan dorongan untuk melakukan yang terbaik
demi pencapaian tujuan. Motivasi bisa datang dari luar bisa juga dari dalam.
Motivasi inilah yang memunculkan kepuasan kerja sehingga mendorong kinerja.
Kepuasan kerja merupakan perasaan yang muncul karena apa
yang diinginkan tercapai atau apa yang didapatkan lebih dari apa yang
diharapkan. Dole and Schroeder (2001); Kepuasan kerja dapat didefinisikan
sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya,
sedangkan menurut Testa (1999) dan Locke (1983); Kepuasan kerja merupakan
kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu
pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan. Nasarudin (2001); Igalens and
Roussel (1999); biasanya kepuasan ini muncul karena pekerjaan mendapatkan
penilaian yang adil dari pimpinan.
Kepuasan kerja yang muncul inilah yang dapat
meningkatkan kinerja. Seseorang akan selalu mendambakan penghargaan terhadap
hasil pekerjaanya dan mengharapkan imbalan yang adil. Penilaiaan kinerja perlu
dilakukan seobyektif mungkin karena akan memotivasi karyawan dalam melakukan
kgiatannya. Disamping itu pula penilaan kinerja dapat memberikan informasi
untuk kepentingan pemberian gaji, promosi dan melihat perilaku karyawan.
Dari hasil penelitian pada Industri Pengolahan Kayu
Skala Menengah Di Jawa Timur. Dimana ada beberapa perusahaan yang dijadikan
sampel yakni:
1. Surabaya : PT.Efrata Indah dengan sampel 69 orang
2. Gresik: PT.Tulus Tritunggal dengan sampel 78 orang
3. Sidoarjo: PT.Rimba Prima
Nusantara dengan sampel 91 orang
4. Mojokerto: PT.Wijaya
Perkasa Indah dengan sampel 67 orang
5. Pasuruan: PT.Hasil Alam
Indo Indah dengan sampel 77 orang
Ditemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
motivasi kerja secara positif. Oleh karena itu, budaya organisasi juga
berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja ini datang dari motivasi.
Kepuasan kerja yang muncul menyebabkan peningkatan kinerja yang akan memberikan
kontribusi terhadap perusahaan berupa peningkatan profit perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Robins, Stephen P.
Perilaku Organisasi. Ed.10. Jakarta.
Indeks
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=aLQYVdYBkZ-6BJWwgMgO#q=jurnal+tentang+motivasi+karyawan. (Diakses pada hari sabtu tanggal 28
Maret 2015 pukul 10.00)