Jumat, 18 September 2015

SIFAT, KONSEP, DAN KLASIFIKASI BIAYA
A.    Perbedaan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan akuntansi biaya
Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi pihak ekstern perusahaan, informasi yang disajikan berupa laporan neraca, rugi laba, perubahan modal, arus kas, dan catatan keuangan lainnya. Transaksi yang menjadi objek dalam akuntansi keuangan sifatnya umum menyangkut harta, utang dan modal perusahaan.
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan pasti berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Manajemen dalam hal ini terdiri dari top manajemen, middle manajemen dan lower manajemen. Umumnya informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar.
Selain perbedaan yang ada antara akuntasi keuangan dan akuntansi menajemen, keduanya juga memiliki persamaan, yaitu :
ü  Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manejemen merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
ü   Akuntansi keuangan dan akuntansi menajemen juga berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan akuntasi biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi dalam rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan ataupun massal dan menyusun laporan biaya guna memenuhi kepentingan manjemen.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntasi biaya merupakan bagian dari akuntasi keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan, bukan berdiri sendiri diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen.
B.     Sifat, konsep, dan klasifikasi biaya
v  Konsep Perilaku Biaya
Setiap aktivitas memiliki input dan output. Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk memproduksi outputnya. 4 kategori input : bahan, energi, tenaga kerja, dan modal. Output aktivitas adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas berguna untuk menilai lamanya waktu aktivitas dijalankan. Perilaku biaya menggambarkan bagaimana biaya input aktivitas berubah berkenaan dengan perubahan output aktivitas.
4 kategori umum output aktivitas :
·         Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilakukan ketika suatu unit diproduksi. Ukuran outputnya antara lain unit produk, jam tenaga kerja langsung dan jam mesin.
·       Aktivitas tingkat Batch adalah aktivitas yang dilakukan ketika sekelompok barang diproduksi. Ukuran outputnya jumlah batch, jam pemerikasaan, jumlah pesanan produksi.
·      Aktivitas tingkat penopang produk adalah aktivitas yang diselenggarakan karena diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Ukuran outputnya adalah pesanan yang berubah, jumlah produk, jumlah proses dan jumlah penyelesaian pesanan.
·         Aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses manufatur secara umum. Ukuran outputnya antara lain ukuran pabrik, luas lahan yang dpelihara dan jumlah tenaga keamanan.
v  Klasifikasi biaya
Biaya diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu tetap dan variabel.
a.       Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan organisasi. Biaya tetap mempunyai sifat sebagai berikut:
·      Jumlah totalnya tidak berubah walaupun kegiatan berubah.
·      Biaya per unit semakin kecil apabila kegiatan semakin besar.
Pada dasarnya, biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam jangka waktu tertentu, sedangkan dalam jangka panjang, jumlah totalnya dapat berubah. Selain itu, jumlah total biaya tetap juga akan sama pada tingkat kapasitas tertentu, dan apabila kegiatan yang telah ditetapkan mencukupi, maka biaya tetap akan berubah jumlahnya. Yang termasuk ke dalam biaya tetap adalah biaya gaji direktur, biaya gaji bulanan atau tahunan, dan lain-lain. Biaya tetap itu sendiri terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
1.      Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen (Committed Fixed Cost).
2.      Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen (Discretionary Fixed Cost).
Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen (Committed Fixed Cost) adalah biaya tetap yang dikeluarkan karena keputusan yang lalu dan berhubungan dengan ramalan pengoperasian jangka panjang, atau untuk menjaga kapasitas yang dibutuhkan dalam jangka panjang; contohnya adalah biaya penyusutan aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan, biaya asuransi, sewa, dan gaji karyawan utama.
Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen (Discretionary Fixed Cost) merupakan biaya yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala (biasanya tahunan), yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah maksimum biaya yang diizinlan untuk dikeluarkan. Biaya ini tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukkan dan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan jasa atau produk). Contohnya adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi, biaya program pelatihan karyawan, dan biaya konsultan. Penegeluaran biaya ini dapat dihentikan atas kebijakan manajemen.
b.      Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya dipengaruhi oleh perubahan kegiatan. Biaya variabel mempunyai sifat:
1.      Jumlah totalnya ikut berubah secara proporsional ketika kegiatan organisasi berubah, yang artinya: apabila kegiatan bertambah, maka biaya totalnya ikut bertambah dalam persentase yang sama dengan penambahan kegiatan, dan sebaliknya, jika kegiatan berkurang, maka jumlah biaya akan berkurang sebesar presentase turunnya kegiatan.
2.      Biaya per unit tidak berubah walaupun kegiatan berubah.
Contoh biaya variabel pada organisasi manufaktur adalah biaya bahan baku dan biaya upah tenaga kerja langsung. Sedangkan contoh biaya variabel untuk organisasi jasa adalah biaya administrasi dan biaya komisi.
c.       Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel muerupakan biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel didalamnya. Unsur tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Biaya juga dapat diklasifikasikan menjadi biaya langsung (direct cost) dan biaya tak langsung (indirect cos).
d.      Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan yang direncanakan. Jenis biaya langsung dapat berupa biaya staf dan relawan serta biaya peralatan. Keberadaan anggaran biaya langsung merupakan konsekuensi dari program atau kegiatan yang ditetapkan.
Karakteristik biaya langsung adalah bahwa input (alokasi biaya) apa yang ditetapkan dapat diukur dan perbandingankan dengan autput yang dihasilkan. Variabilitas jumlah komponen biaya langsung sebagian besar dipengaruhi oleh target kinerja atau tingkat pencapaian program atau kegiatan yang diharapkan.
e.       Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Keberadaan anggaran biaya tidak langsung bukan merupakan konsekuensi dari ada atau tidaknya suatu program atau kegiatan. Biaya tidak langsung digunakan secara periodik (umumnya bulanan) dalam rangka koordinasi penyelenggaraan kewenangan LSM yang bersifat umum.
C.     Cost, expenses, dan losses
Biaya atau cost adalah sesuatu yang kita keluarkan atau kita korbankan dengan harapan kita akan mendapatkan keuntungan atau manfaat secara ekonomis dimasa mendatang Misalnya untuk pembelian aktiva tetap, pembelian aktiva tersebut adalah biaya pembelian aktiva . Dengan mengeluarkan uang untuk pembelian aktiva ini maka ada akun kas yang kita keluarkan sedangkan efek dari pembelian aktiva ini kita mengharapkan manfaat ekonomis  dari aktiva tersebut dimasa mendatang . Misal motor sebagai kendaraan ada manfaat ekonomisnya untuk mempercepat pengiriman barang. Contoh lainnya yaitu Biaya Sewa dibayar dimuka dan masih banyak transaksi lainnya.
Sedangkan untuk konsep beban atau ekspense sendiri adalah Sesuatu yang kita korbankan atau kita keluarkan dalam rangka memperoleh pendapatan misalnya akun-akun yang tertera dalam laporn laba-rugi.  Beban listrik, air , beban penyusutan. dll.
Istilah “Loss” digunakan oleh akuntan untuk menggambarkan kelebihan expenses dalam satu periode. Jadi hal ini merupakan kebalikan dari income. Bagian terpenting dari pengertian losses adalah bahwa hal tersebut menggambarkan habisnya nilai yang tidak berhubungan dengan operasi-operasi normal perusahaan di setiap periode. Pengukuran losses sama dengan expenses. Kecuali semua penghasilan harus dikurangi secara langsung untuk menunjukkan jumlah bersih dari kerugian itu.
a) Kerugian langsung atau direct losses terjadi apabila harta kita hilang atau rusak. Kerugian finansial terjadi karena kita kehilangan nilai dari harta tersebut, uang yang kita investasikan di dalamnya dan biaya yang di gunakan untuk menggantikannya.
b) Kerugian tidak langsung atau indirect losses (consequential) adalah setiap kerugian yang terjadi akibat kerugian asal (original losses). Contoh dari kerugian ini adalah kehancuran rumah karena bencana alam sehingga kita harus mengeluarkan biaya untuk tempat tinggal sementara dan renovasi rumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar