SIFAT,
KONSEP, DAN KLASIFIKASI BIAYA
A. Perbedaan
akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan akuntansi biaya
Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan untuk
menghasilkan informasi keuangan bagi pihak ekstern perusahaan, informasi yang
disajikan berupa laporan neraca, rugi laba, perubahan modal, arus kas, dan
catatan keuangan lainnya. Transaksi yang menjadi objek dalam akuntansi keuangan
sifatnya umum menyangkut harta, utang dan modal perusahaan.
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan
informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan pasti
berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Manajemen dalam hal ini
terdiri dari top manajemen, middle manajemen dan lower manajemen. Umumnya
informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada
pihak luar.
Selain perbedaan yang ada antara akuntasi keuangan dan
akuntansi menajemen, keduanya juga memiliki persamaan, yaitu :
ü Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manejemen
merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
ü Akuntansi keuangan dan akuntansi menajemen juga
berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.
Sedangkan akuntasi
biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi dalam rangka
menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan ataupun massal
dan menyusun laporan biaya guna memenuhi kepentingan manjemen.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa akuntasi biaya merupakan bagian dari akuntasi keuangan dan akuntansi
manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan, bukan berdiri sendiri
diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen.
B.
Sifat, konsep,
dan klasifikasi biaya
v Konsep Perilaku Biaya
Setiap
aktivitas memiliki input dan output. Input
aktivitas adalah sumber
daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk memproduksi outputnya. 4 kategori
input : bahan, energi, tenaga kerja, dan modal. Output
aktivitas adalah
hasil atau produk dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas berguna untuk
menilai lamanya waktu aktivitas dijalankan. Perilaku
biaya menggambarkan
bagaimana biaya input aktivitas berubah berkenaan dengan perubahan output
aktivitas.
4
kategori umum output aktivitas :
·
Aktivitas tingkat unit adalah
aktivitas yang dilakukan ketika suatu unit diproduksi. Ukuran outputnya antara
lain unit produk, jam tenaga kerja langsung dan jam mesin.
· Aktivitas tingkat Batch adalah
aktivitas yang dilakukan ketika sekelompok barang diproduksi. Ukuran outputnya
jumlah batch, jam pemerikasaan, jumlah pesanan produksi.
· Aktivitas tingkat penopang produk adalah
aktivitas yang diselenggarakan karena diperlukan untuk mendukung berbagai
produk yang diproduksi oleh perusahaan. Ukuran outputnya adalah pesanan yang
berubah, jumlah produk, jumlah proses dan jumlah penyelesaian pesanan.
·
Aktivitas tingkat fasilitas adalah
aktivitas yang menopang proses manufatur secara umum. Ukuran outputnya antara
lain ukuran pabrik, luas lahan yang dpelihara dan jumlah tenaga keamanan.
v Klasifikasi
biaya
Biaya diklasifikasikan ke dalam dua
kategori, yaitu tetap dan variabel.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah
totalnya tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan organisasi. Biaya tetap
mempunyai sifat sebagai berikut:
· Jumlah totalnya tidak berubah walaupun kegiatan
berubah.
· Biaya per unit semakin kecil apabila kegiatan semakin
besar.
Pada dasarnya, biaya tetap merupakan
biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam jangka waktu tertentu, sedangkan
dalam jangka panjang, jumlah totalnya dapat berubah. Selain itu, jumlah total
biaya tetap juga akan sama pada tingkat kapasitas tertentu, dan apabila
kegiatan yang telah ditetapkan mencukupi, maka biaya tetap akan berubah
jumlahnya. Yang termasuk ke dalam biaya tetap adalah biaya gaji direktur, biaya
gaji bulanan atau tahunan, dan lain-lain. Biaya tetap itu sendiri terbagi
menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
1.
Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen
(Committed Fixed Cost).
2.
Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen (Discretionary
Fixed Cost).
Biaya yang tidak dipengaruhi oleh
kebijakan manajemen (Committed Fixed Cost) adalah biaya tetap yang
dikeluarkan karena keputusan yang lalu dan berhubungan dengan ramalan
pengoperasian jangka panjang, atau untuk menjaga kapasitas yang dibutuhkan
dalam jangka panjang; contohnya adalah biaya penyusutan aktiva tetap, pajak
bumi dan bangunan, biaya asuransi, sewa, dan gaji karyawan utama.
Biaya yang dipengaruhi oleh
kebijakan manajemen (Discretionary Fixed Cost) merupakan biaya yang
timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala (biasanya tahunan),
yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah
maksimum biaya yang diizinlan untuk dikeluarkan. Biaya ini tidak dapat
menggambarkan hubungan yang optimum antara masukkan dan keluaran (yang diukur
dengan volume penjualan jasa atau produk). Contohnya adalah biaya riset dan
pengembangan, biaya iklan, biaya promosi, biaya program pelatihan karyawan, dan
biaya konsultan. Penegeluaran biaya ini dapat dihentikan atas kebijakan
manajemen.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang
jumlah totalnya dipengaruhi oleh perubahan kegiatan. Biaya variabel mempunyai
sifat:
1.
Jumlah totalnya ikut berubah secara proporsional ketika
kegiatan organisasi berubah, yang artinya: apabila kegiatan bertambah, maka
biaya totalnya ikut bertambah dalam persentase yang sama dengan penambahan
kegiatan, dan sebaliknya, jika kegiatan berkurang, maka jumlah biaya akan
berkurang sebesar presentase turunnya kegiatan.
2.
Biaya per unit tidak berubah walaupun kegiatan
berubah.
Contoh biaya variabel pada organisasi manufaktur
adalah biaya bahan baku dan biaya upah tenaga kerja langsung. Sedangkan contoh
biaya variabel untuk organisasi jasa adalah biaya administrasi dan biaya
komisi.
c. Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel muerupakan biaya
yang memiliki unsur tetap dan variabel didalamnya. Unsur tetap merupakan jumlah
biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian
dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Biaya juga dapat diklasifikasikan
menjadi biaya langsung (direct cost) dan biaya tak langsung (indirect
cos).
d. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang
dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan yang
direncanakan. Jenis biaya langsung dapat berupa biaya staf dan relawan serta
biaya peralatan. Keberadaan anggaran biaya langsung merupakan konsekuensi dari
program atau kegiatan yang ditetapkan.
Karakteristik biaya langsung adalah
bahwa input (alokasi biaya) apa yang ditetapkan dapat diukur dan
perbandingankan dengan autput yang dihasilkan. Variabilitas jumlah komponen
biaya langsung sebagian besar dipengaruhi oleh target kinerja atau tingkat
pencapaian program atau kegiatan yang diharapkan.
e. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya
yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan.
Keberadaan anggaran biaya tidak langsung bukan merupakan konsekuensi dari ada
atau tidaknya suatu program atau kegiatan. Biaya tidak langsung digunakan
secara periodik (umumnya bulanan) dalam rangka koordinasi penyelenggaraan
kewenangan LSM yang bersifat umum.
C. Cost,
expenses, dan losses
Biaya atau cost adalah sesuatu
yang kita keluarkan atau kita korbankan dengan harapan kita akan mendapatkan
keuntungan atau manfaat secara ekonomis dimasa mendatang Misalnya untuk pembelian aktiva tetap,
pembelian aktiva tersebut adalah biaya pembelian
aktiva . Dengan
mengeluarkan uang untuk pembelian aktiva ini maka ada akun kas yang kita
keluarkan sedangkan efek dari pembelian aktiva ini kita mengharapkan manfaat
ekonomis dari aktiva tersebut dimasa mendatang . Misal motor sebagai
kendaraan ada manfaat ekonomisnya untuk mempercepat pengiriman barang. Contoh
lainnya yaitu Biaya Sewa dibayar dimuka dan masih banyak transaksi lainnya.
Sedangkan untuk konsep beban atau ekspense sendiri adalah Sesuatu
yang kita korbankan atau kita keluarkan dalam rangka memperoleh pendapatan misalnya akun-akun yang tertera dalam
laporn laba-rugi. Beban listrik, air , beban penyusutan. dll.
Istilah
“Loss” digunakan oleh akuntan untuk menggambarkan kelebihan expenses
dalam satu periode. Jadi hal ini merupakan kebalikan dari income. Bagian
terpenting dari pengertian losses adalah bahwa hal tersebut menggambarkan
habisnya nilai yang tidak berhubungan dengan operasi-operasi normal perusahaan
di setiap periode. Pengukuran losses sama dengan expenses. Kecuali semua
penghasilan harus dikurangi secara langsung untuk menunjukkan jumlah bersih dari
kerugian itu.
a) Kerugian
langsung atau direct losses terjadi apabila harta kita hilang atau rusak.
Kerugian finansial terjadi karena kita kehilangan nilai dari harta tersebut,
uang yang kita investasikan di dalamnya dan biaya yang di gunakan untuk menggantikannya.
b) Kerugian
tidak langsung atau indirect losses (consequential) adalah setiap kerugian yang
terjadi akibat kerugian asal (original losses). Contoh dari kerugian ini adalah
kehancuran rumah karena bencana alam sehingga kita harus mengeluarkan biaya
untuk tempat tinggal sementara dan renovasi rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar